Rutan Kelas IIB Purbalingga menggelar kegiatan Active Case Finding (AFC) atau penemuan kasus Tuberculosis (TBC) secara aktif dengan skrining gejala dan intervensi rontgen dada atau Chest X-Ray (CXR) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Tirta Medical Center (TMC) serta didampingi oleh perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah, Rabu (30/8).
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 374 Lapas, Rutan, dan LPKA sebagai tindak lanjut Surat Edaran Dirwatkeshab Ditjenpas Kemenkumham RI No. PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada yang tujuannya untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yang berisiko tinggi/rentan terhadap penularan/penyebaran di dalam komunitas khususnya Lapas/Rutan.
Skrining TBC dengan teknologi CXR yang dilaksanakan di Aula Pendidikan Rutan Purbalingga ini merupakan metode awal untuk diagnosa. Pemeriksaan diawali dengan pemeriksaan kesehatan WBP terkait kondisi kesehatan dan wawancara mengenai indikasi gejala TBC.
Setelah dilakukan pengecekan dan penginputan data identitas, dengan bantuan Tim TMC, WBP masuk ke dalam Unit Bus yang dilengkapi dengan teknologi sinar X-Ray, Hasil yang didapatkan selanjutnya akan ditelaah oleh dokter pemeriksa. Jika ditemukan gejala atau hasil rontgen menunjukan gambaran TBC maka WBP tersebut akan diminta untuk melakukan cek sputum/dahak. Dahak tersebut nantinya akan dilakukan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Doni Kristianto, selaku Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan mewakili Kepala Rutan Purbalingga menerangkan bahwa tiap tahunnya terjadi peningkatan kasus baru TBC di Indonesia dimana WBP merupakan populasi yang memiliki risiko lebih tinggi dalam penularan TBC.
“Mengingat WBP memiliki ruang gerak yang terbatas di Rutan, sementara mereka harus hidup berdampingan dalam kurun waktu yang lama, terlebih diperparah dengan overcrowded, potensi penularan TBC sangat tinggi, sehingga perlu kita cegah dengan skrining ini,” ungkap Doni.