Pesta demokrasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 juga dirasakan seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) seluruh Indonesia tak terkecuali WBP Rutan Kelas IIB Purbalingga yang menggunakan hak pilihnya walaupun terkungkung dalam jeruji penjara, Rabu (14/2).
Rutan Purbalingga sebagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) lokasi khusus 901 merupakan upaya dalam menjamin WBP memperoleh hak pilihnya menggandeng penyelenggara Pemilu serta Aparat Penegak Hukum yang mana telah terjalin sinergitas dan koordinasi yang apik dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta calon Presiden dan Wakilnya pada Pmilu 2024 ini.
Pemilihan umum dilakukan di dalam Aula Pendidikan Rutan Purbalingga dengan pengawasan pengamanan yang ketat, baik dari petugas Rutan maupun dari tim Bawaslu Purbalingga , KPU Purbalingga, pengawas KPPS, dan stakeholder lain yang datang untuk sambangi kegiatan Pemilu.
"Pemilu di Rutan kita pastikan terselenggara dengan baik, transparan, tertib, serta utamanya aman sebagai wujud pemenuhan hak konstitusional kepada para Warga Binaan kami," ungkap Bluri Wijaksono selaku Kepala Rutan Purbalingga seusai gelaran Pemilu.
Bluri menyampaikan apresiasi kepada jajarannya yang telah bekerja dengan baik demi terselenggaranya Pemilu di Rutan Purbalingga sebagai TPS lokasi khusus baik pegawai yang bertindak sebagai anggota KPPS maupun pegawai yang membantu dalam mengamankan kelancaran dan ketertiban saat WBP memberikan hak suaranya.
“Tentu saja kegiatan hari ini berjalan dengan baik karena kerjasama yang baik dengan KPU Purbalingga, KPPS setempat dan pihak-pihak terkait. Semoga melalui suara kita semua, terpilihlah sosok pimpinan Negara siapapun itu, yang dapat membawa Indonesia lebih maju,” pungkas Bluri.